25 November 2010

Seri Pertanian Kota : "Bertanam Cabe di Lahan Sempit”

Kadang tinggal di perkotaan dengan keterbatasan lahan menjadi kendala kita untuk dapat menyalurkan hobby menanam atau mengembangkan jiwa tani kita. Namun hal itu dapat kita hadapi dan antisipasi dengan pola pikir secara produktif dan kreatif. Kita dapat menanam dengan sistem verikultur atau sistem tanam vertical, disini penulis memanfaatkan wadah berupa polyback, dimana model atau pun bentuk polyback dapat bermacam-macam. Aneka polyback sudah banyak dijual di pasaran terutama di toko-toko tani terdekat.
Disini penulis akan menjelaskan mengenai cara bertanam cabe di lahan sempit, lahan sempit umumnya merupakan kondisi yang dialami di daerah perkotaan. Penulis memilih cabe, karena komoditas ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya menyukai sambal dan masakan pedas sehingga membutuhkan cabe setiap harinya.
Cabe dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah yang memiliki ketinggian antara 0 – 1200 mdpl. Jenis tanah tak menjadi persoalan asalkan diolah dengan baik, namun untuk dapat memperoleh pertumbuhan dan produksi terbaik sebaiknya pada tanah berstruktur remah atau gembur dan kaya bahan organik. pH tanah yang dikehendaki antara 6,0 – 7,0. Iklim yang cocok untuk cabe mempunyai curah hujan 1500 -2500 mm per tahun, suhu 16-320C dan sinar matahari yang cukup. Cabe yang umumnya dikonsumsi meliputi 2 jenis yaitu cabe besar (capsicum annuum) dan cabe rawit (capsicum frutescens) alias cabe kecil.
Benih cabe dapat diperoleh dari biji yang berasal dari buah yang sudah tua yang bentuknya sempurna, tidak cacat dan bebas penyakit. Biji tersebut di jemur hingga kering dan siap untuk disemai. Jika benih sudah lama disimpan sebaiknya dipilih sebelum disemai, dengan cara direndam dengan air hangat terlebih dahulu. Pilihlah biji cabe yang terendam karena yang terapung biji tersebut sudah rusak dan akan sulit untuk tumbuh. Sebelum ditanam sebaiknya benih cabe tersebut direndam dalam larutan Kalium Hipoklorit 10% sekitar 10 menit, untuk menangkal penyakit virus dan jamur yang sering terdapat pada benih. Disamping itu kita juga dapat memperoleh benih cabe di pasaran yang banyak dijual di toko-toko tani terdekat.
Benih yang sudah kita peroleh dapat kita semai pada tanah bedengan atau pun dalam polyback yang lebih luas permukaannya. Setelah itu kita siram dengan sprayer halus agar tumbuh baik. Rawatlah dan siram secara teratur setelah berumur 30-40 hari setelah semai bibit siap ditanam di polyback ukuran 40x60. Dalam polyback sebelumnya telah diisi dengan kompos atau tanah campuran pupuk organik perbandingan bisa 1:1 atau model perbandingan lainnya, atau dapat juga tanah tersebut di dalamnya diberi aneka sampah organik. Untuk pemeliharaan dan perawatan biasanya tanah dalam polyback dibersihkan dari gulma-gulma yang mengganggu, kadangkala jika tanah sudah agak terlihat padat digemburkan kembali.
Umur panen pertama biasanya 70-75 hari di dataran rendah sedangkan di dataran tinggi biasanya pada umur 4-5 bulan. Hal tersebut sangat bergantung pada varietas yang kita gunakan. Setelah panen pertama setiap 3-4 hari sekali dilanjutkan dengan panen rutin. Tanaman cabai dapat dipanen secara terus menerus hingga berumur 6-7 bulan.