05 February 2010

Mengulas Teknik Pertanian Aquaponik



Teknik aquaponik merupakan salah satu teknik resirkulasi yang berupaya menyiasati lahan pertanian yang semakin sempit dan adanya kelangkaan air, dengan cara memanfaatkan air kolam ikan untuk tanaman dan sebaliknya dari tanaman ke kolam ikan.
Para peneliti Jerman pernah sukses melakukan uji coba mengembangkan pertanian aquaponik yang nyaris tanpa emisi ini, yaitu sebuah pertanian tomat dengan budidaya ikan air tawar yang ekologis dan hemat air. Mereka menyebutnya proyek kolam ikan sebagai Aquakultur (budidaya ikan air tawar) sementara tanaman tomat dibudidayakan secara hydroponic, gabungan keduanya disebut aquaponik.
Dalam uji cobanya ikan air tawar memproduksi kotoran (mengandung nitrogen dan posfor) yang merupakan pupuk bagi tanaman tomat melalui pemanfaatan air limbah dari kolam sehingga kebutuhan air dan pupuk tidak lagi menjadi masalah. Namun sebelum air kolam yang mengandung pupuk tersebut mengairi tanaman tomat, airnya terlebih dahulu dibersihkan dalam sebuah tong yang bertujuan kotoran ikan yang mengandung amoniak mengalami oksidasi.Dengan bantuan oksigen dan bakteri, amoniak diubah menjadi nitrat (nitrifikasi sederhana).
Setelah dioksidasikan, barulah nitrat dari limbah kolam ikan dijadikan pupuk super tanaman tomat. Dosisnya dapat diatur menggunakan katup pengatur arus cairan pupuk. Prinsipnya kolam ikan memasok air serta bahan makanan bagi tomat dan tanaman tomat pada gilirannya juga menyumbangkan kualitas air bagi kolam ikan.
Dalam upaya mencoba teknik aquaponik ini ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan (Balai Riset Budidaya Air Tawar Bogor), antara lain yaitu :
1) Jenis Ikan yang dipelihara, beberapa jenis ikan air tawar yang umumnya dapat dipelihara adalah ikan nila, patin, gurame, mas, lele dan ikan hias.
2) Jenis Tanaman, ada beberapa jenis tanaman yang sudah pernah dicoba dan berhasil cukup baik antara lain: kangkung, tomat, sawi dan fetchin atau pokchai . Karena media filter tidak menggunakan tanah maka agar tanaman dapat tumbuh baik perlu disemaikan dulu sampai bibit berumur 1-1,5 bulan baru siap dipindahkan pada sistem aquaponik dengan jarak tanam 40cm.
3) Kolam, wadah dan Media Tanam, kolam ikan perlu dilengkapi pembuangan air yang dapat menyedot kotoran ikan ataupun sisa pakan yang digunakan untuk dialirkan kedalam bak filter bisa berupa tong, ember plastik, papan kayu yang dibentuk menjadi seperti bak saluran air yang dilapisi plastik. Media tanam meliputi batu kerikil atau batu apung lebih dianjurkan untuk digunakan karena jika memakai tanah maka seringkali jalannya air lebih terhambat karena tanah-tanah halus juga ikut hanyut dan menyumbat lubang pengeluaran.
4) Sistem resirkulasi, ada dua alternatif yang pertama air kolam dialirkan menggunakan pompa air ke dalam bak filter/tong terlebih dahulu baru kemudian dialirkan ke wadan atau media tanaman setelah itu baru kemudian kembali lagi ke dalam kolam ikan. Cara Kedua sistem resirkulasi ini adalah air kolam langsung dialirkan ke dalam wadah atau media tanaman yang berfungsi sebagai bak filter dan setelah itu kembali ke dalam kolam ikan.

12 January 2010

Usaha Pembesaran Ikan Gurami


Gurami merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki tubuh pipih dan lebar, memiliki organ pernafasan tambahan yang disebut labirin. upaya dalam pemeliharaan atau pembesaran ikan gurami ini membutuhkan waktu yang cukup lama (indukan 3 tahun), untuk itu membutuhkan kesabaran dan keseriusan dalam penanganannya. Ikan gurami merupakan ikan yang mudah mati, mudah terserang penyakit, memiliki proses adaptasi yang lambat dan tidak kuat terhadap penyakit.

Terdapat dua jenis ikan gurami berdasarkan bentuknya antara lain :
1. Gurami angsa (soang), badan relatif panjang dan sisik relatif lebar. Ukurannya bisa mencapai panjang 65cm dan berat 8 kg.
2. Gurami Jepang, badan relatif pendek dan sisik relatif kecil, Ukuran yang bisa dicapai hanya 45cm dengan beratnya 4,5kg.
Warna pada ikan gurami meliputi hitam putih dan belang.

Peternak ikan harus sabar, cermat dan tekun dalam usaha pembesaran ikan gurami. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pembesaran ikan gurami yaitu antara lain :

1. Persiapan kolam
Persiapan kolam tanah meliputi perbaikan pematang dan dasar kolam, pengeringan, pengapuran (50-200g/m2), pengisian air dan penggaraman. Sedangkan persiapan kolam tembok/plastik terdiri dari pembersihan dasar/pinggir kolam, desinfeksi, pengeringan, pengisian air dan penggaraman. Penggunaan garam sebanyak 200-300 g/m3 dan desinfektan berupa kalium permanganat dengan dosis 20-30mg/ltr untuk desinfeksi kolam tembok/plastik atau bahan-bahan kimia lainnya sesuai kebutuhan dengan cara perendaman atau dicampur dengan pakan. Jika volume air di dalamnya sudah stabil dan kondisi kualitas air sudah memenuhi syarat maka kolam sudah dianggap siap untuk digunakan.

2. Persyaratan kualitas air
Adapun persyaratan kualitas air adalah pada suhu 25-30 derajat celcius, pH 6,5-8,5, oksigen terlarut 2 mg/ltr, tinggi air 1-1,2 meter dan kecerahan air 40-60 cm.

3. Kepadatan tebar ikan dalam kolam, waktu dan ukuran panen


Sumber : Anonimous, 2000

4. Pemberian pakan
Ransum yang diberikan berupa pelet dengan kisaran 1-3% dari bobot ikan per hari dengan frekuensi pemberian pakan satu kali sampai dua kali per hari (pagi dan sore). Selain itu penggunaan pakan hijauan dengan kisaran 1-2% dari bobot ikan per hari dengan frekuensi pemberian pakan satu kali per hari.

5. Penggunaan probiotik
Dalam memaksimalkan pemeliharaan dan menjaga pertumbuhan ikan sebaiknya digunakan probiotik, probiotik sangat bagus untuk pemeliharaan air kolam dan pemacu pertumbuhan ikan disamping merangsang nafsu makan. Sebaiknya probiotik diberikan sejak dini, tiga hari sebelum bibit masuk air kolam diguyur terlebih dahulu dengan probiotik agar kondisi air cepat matang dan tumbuh banyak plankton. Ada 2 jenis probiotik yang dapat dimanfaatkan oleh para peternak ikan untuk mendongkrak hasil kolamnya, antara lain :
a. Probiotik untuk menggemburkan dasar kolam sekaligus memelihara kualitas air seperti Nature (bisa dicampur gula) atau super plankton. Probiotik ini cukup diguyurkan ke air kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali atau ketika kondisi air menurun kualitasnya, supaya air selalu sehat, tidak blooming dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami.
b. Probiotik untuk memacu pertumbuhan ikan sendiri sekaligus membentengi dari kemungkinan terserang penyakit dan stress. Probiotik ini harus dicampurkan ke pakan pelet atau pun daun-daunan seperti nutrisi Simba, Raja Grameh dan SPF.