09 September 2009

Sekilas Mengenai Budidaya Ikan Patin

Prospek Ikan patin cukup cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi dan banyak diminati oleh masyarakat. Ikan patin merupakan jenis ikan air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Dalam pembudidayaannya, saat usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk perkembangan tubuhnya. Kandungan oksigen rendah tidak menjadi hambatan untuk membesarkan ikan ini. Budidaya ikan patin meliputi beberapa kegiatan, secara garis besar yaitu pembenihan dan pembesaran. Kegiatan pembenihan merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu. Benih ikan patin dapat diperoleh dari hasil tangkapan di perairan umum atau Balai Pemeliharaan Air Tawar. Benih dikumpulkan dalam suatu wadah, dan dirawat selama 2 minggu dengan hati-hati. Jika air dalam penampungan sudah kotor, harus segera diganti dengan air bersih, diusahakan terhindar dari sengatan matahari. Sebelum ditebar, benih dipelihara dulu dalam jaring selama 1 bulan, selanjutnya dipindahkan ke dalam kolam yang sudah disiapkan. Secara garis besar usaha pembenihan ikan patin meliputi :
  1. Pemilihan calon induk siap pijah.
  2. Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor,yaitu ikan mas.
  3. Kawin suntik (induce breeding).
  4. Pengurutan (striping).
  5. Penetasan telur.
  6. Perawatan larva.
  7. Pendederan.
  8. Pemanenan.
Ikan Patin cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pembudidayaan dalam usia enam bulan, ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk membesarkan tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.
Persyaratan Lokasi :
  1. Tanah kolam yang baik adalah jenis tanah liat/lempung tidak berporos.
  2. Kemiringan tanah 3-5%.
  3. Jika di sungai menggunakan jala apung, pilihlah tempat yang berarus lambat.
  4. Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, minyak/limbahpabrik. Untuk menghindari timbulnya jamur di air kolam, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
  5. Suhu air yang baik rata-rata berkisar 26–28 derajat C.
  6. Keasaman air berkisar antara: 6,5–7.
Pemupukan kolam pada awal persiapan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak- banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Makanan dapat berupa pelet yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Selama pemeliharaan, ikan dapat diberi makanan tambahan berupa ikan-ikan kecil/sisa (ikan rucah) ataupun sisa dapur yang diberikan 3-4 hari sekali untuk perangsang nafsu makannya.
Penggunaan Aquariam dalam Pembenihan Ikan Patin

Induk Ikan Patin


Benih Ikan Siap Pendederan


Benih Ikan Siap Budidaya


Ikan Patin ber-usia 6 bulan


No comments: