13 September 2009

Mengenal Multibisnis Pertanian Terpadu

Keterkaitan antar komoditas yang diusahakan dalam
metode usaha multibisnis pertanian terpadu



Multibisnis pertanian terpadu adalah istilah yang dipakai untuk sebuah model usaha pertanian, yang bergerak pada beberapa lini usaha atau produk pertanian dan dikelola secara komersial. Dalam pengelolaannya diupayakan dapat mengoptimasi hasil keluaran dan saling terkait satu sama lainnya. Multibisnis pertanian terpadu merupakan suatu alternatif permodelan usaha yang digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian resiko usaha di bidang pertanian. Disamping dapat bertujuan menghasilkan pendapatan yang terencana, juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan usahanya. Pengelolaan usaha secara multibisnis memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan model usaha terspesialisasi. Adapun keunggulan-keunggulan usaha pertanian yang dikelola secara multibisnis, antara lain adalah :
1.2.1. Mengeliminasi ketidakpastian usaha dengan mengurangi resiko kerugian.
Seringkali usaha pertanian mengalami resiko kerugian akibat adanya penurunan produksi dan nilai produk. Penurunan produksi terjadi karena kesalahan teknik budidaya, serangan hama dan penyakit, bencana alam serta masalah-masalah teknis lainnya. Sedangkan penurunan nilai produk dapat disebabkan oleh perubahan kondisi pasokan, preferensi, cita rasa dan selera konsumen serta perubahan kondisi perekonomian secara umum. Pengusahaan beberapa komoditas yang memiliki resiko yang berbeda, memungkinkan kerugian yang diderita pada satu komoditas tertentu dapat ditutupi dengan keuntungan komoditas yang lainnya.
1.2.2. Meningkatkan efisiensi produksi melalui pengelolaan beberapa komoditas
Setiap komoditas yang diusahakan, menghasilkan hasil keluaran yang berbeda pula. Hasil keluaran tersebut diharapkan dapat saling melengkapi dan sinergetik satu sama lain. Melalui pemanfaatan hasil keluaran berupa produk ikutan atau pun limbah yang dihasilkan, diharapkan dapat menekan biaya produksi. Daya dukung dan interaksi yang sesuai antar komoditas yang memiliki sifat komplementari, akan mendorong terjadinya efisiensi produksi dalam usaha tersebut.
1.2.3. Pemanfaatan lahan dapat lebih efisien.
Lahan yang tersedia dimanfaatkan dengan baik dan benar secara komersial, maka diharapkan akan memperoleh hasil per unit areal lahan yang lebih tinggi, beragam dan lebih menguntungkan.
1.2.4. Menciptakan pendapatan yang terencana dan terus menerus.
Keunggulan itu tercipta melalui peng-kombinasian dan pemanfaatan sifat alamiah, keunggulan dan pola produksi jenis tanaman ataupun ternak berbeda yang diusahakan. Semakin luas wawasan pengusaha dalam mengidentifikasikan sifat dan pola produksi jenis-jenis tanaman ataupun ternak menjadi faktor pendukung menuju kesuksesan.
1.2.5. Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem alam, dengan pemanfaatan hasil keluaran antar komoditas dan menekan penggunaan input luar buatan.
Kerusakan lingkungan dapat diminimalkan optimasi penggunaan sumberdaya lokal maupun output yang dihasilkan serta maksimal dengan proses daur ulang.

4 comments:

etikush said...

jadi pengen nyoba, tapi kalo nanti sapinya nginjek2 pohon cabe gimana...?

Syafrudin said...

enggak, karena sapinya khan di-kandangkan.. terima kasih..

Unknown said...

Dear Pak Syah,
Saya ingin mencoba usaha dengan sistem pertanian terpadu karena banyak lahan keluarga di kalimantan yang belum maksimal pengelolaannya.
Punya referensi dimana saya bisa mendapatkan pelatihan sistem terpadu? Saya domisili di Jakarta.
Terima kasih atas pencerahannya..

Muhammadblonx said...

misi ane copas mas hehe